Teknik Observasi

Pengertian Teknik Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan.
Melalui observasi penganalisis dapat memperoleh pandangan-pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat keputusan di dalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat
keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.

Unsur-unsur Teknik Observasi

Untuk mengamati perilaku para pembuat keputusan, penganalisis sistem juga harus mengamati lingkungan di sekitar mereka. Beberapa unsur konkret di lingkungan pembuat keputusan bisa diamati dan diterjemahkan.
Unsur-unsur ini meliputi :

  1. Lokasi kantor
  2. Penempatan meja pembuat keputusan
  3. Alat tulis kantor Analisis Sistem
  4. Properti seperti komputer dan kalkulator
  5. Jurnal dagang dan koran
  6. Pencahayaan dan warna
  7. Cara berpakaian oleh pembuat keputusan

Kelebihan teknik observasi

  1. Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi.
  2. Penganalisis melalui observasi dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan. Pekerjaan-pekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Melalui observasi, penganalisis dapat mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang tidak tepat yang telahdigambarkan oleh teknik pengumpulan data yang lain.
  3. Dengan observasi, penganalisis dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik perlatan, penerangan, gangguan suara, dsb.

Kekurangan teknik observasi

  1. Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaanya dengan tidak semestinya.
  2. Pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat kesulitas pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan.
  3. Observasi dapat mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan.
  4. Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutupi kejelekannya.

Metode dalam Observasi

Metode dalam observasi meliputi:

Metode dalam Observasi
  • Pencatatan, Hasil observasi ini bisa dicatat dengan dua cara, yaitu pencatatan langsung dan juga pencatatan restropektif. Pencatatan langsung ini biasanya dilakukan saat proses pengamatan sedang berlangsung. Sedangkan pencatatan restropektif biasanya dilakukan setelah kegiatan observasi selesai dilakukan.
  • Pengamatan, Artinya kita tidak akan melakukan pencatatan sama sekali, dan hanya mengamati pola tingkah laku objek yang kita teliti.
  • Inferensi (Pemaknaan), setelah dicatat dan diamati, selanjutnya para peneliti ini akan melakukan inferensi. Mereka juga harus bisa mengartikan tingkah laku objek tersebut sesuai dengan suatu konsep ilmu pernyataan.

Jenis-Jenis Observasi

Jenis Observasi

Observasi Sistematik

Observasi Sistematik terkadang disebut juga dengan observasi terstruktur yang terdapat kerangka yang berisi akan faktor-faktor dan ciri-ciri yang khusus dari setiap faktor yang diamati.

Sistematik disini maksud dan tujuannya lebih menekankan pada segi frekuensi dan interval waktu tertentu (misalnya sertiap 10 menit).

Ciri – Ciri Obervasi Sistemik yaitu :

  • Isi dan luas observasi lebih terbatas, sesuai dengan rumusan khusus.
  • Memungkinkan suatu respons dan peristiwa dicatat secara lebih teliti, dan mungkin dikuantifikasikan.
  • Dapat juga menggunakan one way screen.

Observasi Eksperimental

Observasi eksperimental adalah sakah satu bentuk dari observasi yang dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah dengan cara mengendalikan unsur-unsur penting ke dalam situasi sedemikian rupa.

Sehingga situasi tersebut dapat juga diatur sesuai dengan tujuan riset dan dapat dikendalikan untuk mengurangi atau menghindari bahaya timbulnya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi situasi yang ada.

Ciri – Ciri Observasi Eksperimetal yakni :

  • Peneliti tidak dapat mengetahui apa maksud dari kegiatan observasi.
  • Peneliti ini sengaja membuat beragam situsasi untuk dapat mengamati tingkah laku objek tersebut.
  • Hasil dari sebuah observasi dicatat dengan sangat teliti dan cermat.
  • Jika terjadi sejumlah faktor yang tidak diinginkan, peneliti akan berusaha untuk dapat mengontrol pengaruhnya secermat mungkin.

Observasi Pastisipasi

Observasi Pastisipasi merupakan salah satu bentuk dari observasi dimana peneliti atau observer ikut terlibat langsung dalam suatu kegiatan pengamatan di lapangan. Peneliti bertindak menjadi seorang observer dan menjadi bagian dari kelompok yang ditelitinya.

Kelebihan dari jenis ini adalah peneliti akan menjadi bagian integral dari berbagai situasi yang dipelajari dilapangan, sehingga kehadirannya pun tidak bisa mempengaruhi situasi di lapangan.

Observasi Non Partisipasi

Observasi Non Partisipasi merupakan salah satu bentuk dari observasi yang ketika pelaksanaannya tak melibatkan peneliti sebagai observer atau kelompok yang diteliti, penelitian jenis ini banyak dilakukan di masa kini, hanya saja kelemahannya adalah suatu kehadiran pengamat dikhawatirkan dapat mempengaruhi suatu perilaku atau sikap orang yang diamati.

Observasi Formal

Jenis observasi adalah salah satu bentuk dari observasi yang bersifat terstruktur yang tinggi, terkontrol dan umumnya untuk sebuat penelitian yang dilakukan secara hati-hati, menyusun data, melatih observer dan menjaga reliabilitas antar rater, pencatatan-analisis-interpretasi yang menggunakan prosedur yang sophisticated.

Observasi Informal

Observasi jenis ini juga mempunyai sifat yang lebih longgar dalam hal kontrol, elaborasi, sifat terstruktur, dan biasanya untuk suatu perencanaan pengajaran dan pelaksanaan program harian.

Lebih mudah dan lebih berpeluang untuk bisa digunakan pada berbagai keadaan. Observasi informal ini sering disebut juga dengan naturalistic observation.

Instrumen Observasi

  1. Checlist ialah suatu daftar yang berisi sebuah nama responden beserta hal-hal yang diamati. Observer juga akan sangat terbantu dengan adanya checklist, karena suatu daftar yang akan diamati sudah tersusun rapih.
  2. Rating Scale berfungsi untuk dapat mencatat segala gejala yang ditimbulkan menurut tingkatannya.
  3. Anecdotal Record merupakan suatu bentuk dari catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti, yang berkaitan dengan segala sesuatu yang ditunjukkan oleh objek penelitian.
  4. Mechanical Device merupakan salah satu alat yang digunakan untuk dapat mengabadikan setiap peristiwa yang terjadi selama pengamatan.

Cara Memperoleh Data yang Berkualitas

  1. Mencari sebuah akses serta bernegosiasi secara terbuka agar tidak merugikan pihak manapun.
  2. Melakukan sampling untuk dapat menentukan orang yang akan menjadi partisipan
  3. Tentukan suatu teknik observasi yang ingin digunakan. Hal itu karena pemilihan teknik akan dapat mempengaruhi keberagaman atau variasi data yang dihasilkan.
  4. Pahamilah juga kode etik dalam observasi.

Bahan Observasi

  • Objek observasi, Peneliti juga harus dapat mengetahui terlebih dahulu siapa atau apa objek yang akan diteliti.
  • Objek observasi, Peneliti juga harus dapat mengetahui terlebih dahulu siapa atau apa objek yang akan diteliti.
  • Tujuan, Peneliti juga harus dapat mengetahui apa tujuan dari kegiatan observasi tersebut (hasil seperti apa yang diharapkan).
  • Perasaan, Saat observasi, peneliti sebaiknya memperhatikan suatu perasaan atau luapan emosi dari pihak-pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan observasi. Lihat bagaimana dari tingkah laku mereka, gestur tubuh serta mimik wajah mereka.
  • Tempat Observasi, Peneliti juga harus menentukan lokasi suatu observasi yang tepat.
  • Waktu, Sama seperti tempat, peneliti juga harus dapat menentukan waktu berlangsungnya observasi (mulai jam berapa, kira-kira memakan waktu berapa jam, dan sebagainya).
  • Peralatan, Dalam observasi, peneliti juga biasanya membawa sejumlah barang yang sekiranya diperlukan untuk mengamati dan mencatat hasil penelitian.
  • Peristiwa, Terkadang saat mengamati suatu kejadian tertentu, tiba-tiba saja ada kejadian lain yang terjadi secara bersamaan. Itu juga harus diperhatikan selama melakukan sebuah observasi.


1 komentar pada “Teknik Observasi

  1. Ciri – Ciri Obervasi Sistemik yaitu :

    Isi dan luas observasi lebih terbatas, sesuai dengan rumusan khusus
    Mau nanya, rumusan khusus yang dimaksud apa ya kak? Syukron

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *