Data Mining: Konsep Dasar

Pengertian Data Mining

Data mining adalah sofrware yang digunakan untuk menemukan pola pola tersembunyi maupun hubungan-hubungan yang terdapai dalam database yang besar dan menghasilkan aturan-aturan yang di gunakan untuk memperkirakun pcrilaku di masa medatang. Data mining sering dikatakan berurusan dengan “penemuan pengetahuan” dalam database. Suatu aturan yang dihasilkan oleh data mining misalnya: “Kebanyakan pembeli mobil Forsa adalah wanita berusia di atas 30 tahun”.

Pendekatan data mining juga ada yang melalui visualisasi data. Pada sistem seperti ini, pemakai akan dibantu untuk menemukan sendiri pola dari sejumlah data berukuran besar dengan didasarkan visualisasi oleh data mining.

Latar Belakang Data Mining

Latar belakang kehadiran data mining adalah berlimpahnya data (overload data) yang dialami oleh berbagai institusi, perusahaan atau organisasi. Berlimpahnya data ini merupakan akumulasi data transaksi yang terekam bertahun-tahun. Data–data tersebut merupakan data transaksi yang umumnya diproses menggunakan aplikasi komputer yang biasa disebut dengan OLTP (On Line Transaction Processing). Data mining juga dilatarbelakangi oleh atau adanya ledakan informasi (explotion information) dari berbagai media terutama internet. Delapan puluh persen informasi yang disajikan media internet dalam bentuk tak terstruktur (unstructured information). Media internet menyajikan informasi dalam berbagai format file, bahasa, dan bentuk penyajian seperti teks, gambar, suara ataupun video. Kendala lain yang melatara belakangi adalah tidak dilengkapinya informasi dengan metadata yang terstandarisasi atau bahkan tidak menyertakannya samasekali. Pertumbuhan yang pesat dari akumulasi data/informasi itu telah menciptakan kondisi dimana suatu institusi memiliki bergunung-gunung data tetapi miskin informasi yang bermaanfaat (“rich of data but poor of information”). Tidak jarang “gunung” data itu dibiarkan begitu saja seakanakan menjadi “kuburan data” (data tombs). Pertanyaannya sekarang, apakah gunung data tersebut akan dibiarkan, tidak berguna lalu dibuang, ataukah dapat ditambang untuk menemukan “emas” yaitu informasi yang lebih bermanfaat. Jawabnya ya, data mining hadir untuk menjawab tantangan tersebut.

Manfaat Data mining

Pemanfaatan data mining dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang komersial dan sudut pandang keilmuan. Dari sudut pandang komersial, pemanfaatan dataming dapat digunakan dalam menangani meledaknya volume data. Bagaimana mana menyimpannya, mengestraknya serta memanfaaatkannya. Berbagai teknik komputasi dapat digunakan menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Informasi yang dihasilkan menjadi asset untuk meningkatkan daya saing suatu institusi. Data mining tidak hanya digunakan untuk menangani persoalan menumpuknya data/informasi dan bagaimana menggudangkannya tanpa kehilangan informasi yang penting (warehousing). Data mining juga diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan atau menjawab kebutuhan bisnis itu sendiri, misalnya:

  • Bagaimana mengetahui hilangnya pelanggan karena pesaing
  • Bagaimana mengetahui item produk atau konsumen yang memiliki kesamaan karakteristik
  • Bagaimana mengidentifikasi produk-produk yang terjual bersamaan dengan produk lain.
  • Bagaimana memprediski tingkat penjualan
  • Bagaimana menilai tingkat resiko dalamenentukan jumlah produksi suatu item. •
  • Bagaimana memprediksi prilaku bisnis di masa yang akan datang

Dari sudut pandang keilmuan, data mining dapat digunakan untuk mengcapture, menganlisis serta menyimpan data yang bersifat real-time dan sangat besar, misalnya:

  • Remote sensor, yang ditempatkan pada suatu satelit
  • Telescope yang digunakan untuk memindai langit
  • Simulasi saintifik, yang membangkitkan data dalam ukuran terrabytes.

Contoh Pemanfaatan Data Mining

Contoh Pemanfaatan Data Mining di bidang keilmuan (Tan dkk, 2004)

Contoh Aplikasi Data Mining

Berikut ini beberapa contoh aplikasi data mining pada beberapa bidang seperti: Pemasaran, Bank dan Asuransi.

Aplikasi data mining

Aplikasi data mining

Data mining merupakan salah satu metode alternatif yang dapat digunakan untuk mengolah data mentah, ketika metode konvensional tidak fisibel untuk dilakukan karena besarnya volume data yang diolah. Hal ini dapat terjadi karena datamining memiliki kemampuan mereduksi data baik melalui teknik katalogisasi, klasifikasi maupun segementasi.

Tahap-tahap Knowledge Discovery in Database

Data mining sesunggunghnya merupakan salah satu rangkaian dari proses pencarian pengetahuan pada database (Knowledge Discovery in Database/KDD). KDD berhubungan dengan teknik integrasi dan penemuan ilmiah, interprestasi dan visualisasi dari pola-pola sejumlah kumpulan data. KDD adalah keseluruhan proses non-trivial untuk mencari dan mengidentifikasi pola (pattern) dalam data, dimana pola yang ditemukan bersifat sah, baru, dapat bermanfaat dan dapat dimengerti. Serangkaian proses tersebut yang memiliki tahap sebagai berikut (Tan, 2004):

Pembersihan data dan integrasi data (cleaning and integration)

Proses ini digunakan untuk membuang data yang tidak konsisten dan bersifat noise dari data yang terdapat di berbagai basisdata yang mungkin berbeda format maupun platform yang kemudian diintegrasikan dalam satu database datawarehouse.

Seleksi dan transformasi data (selection and transformation)

Data yang terdapat dalam database datawarehouse kemudian direduksi dengan berbagai teknik. Proses reduksi diperlukan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan mengurangi waktu komputasi terutama utuk masalah dengan skala besar (large scale problem). Beberapa cara seleksi, antra lain:

  • Sampling, adalah seleksi subset representatif dari populasi data yang besar
  • Denoising, adalah proses menghilangkan noise dari data yang akan ditransformasikan
  • Feature extraction, adalah proses membuka spesifikasi data yang signifikan dalam konteks tertentu.

Transformasi data diperlukan sebagai tahap pre-procecing, dimana data yang diolah siap untuk ditambang. Beberapa cara transformsi, antara lain (Santosa, 2007):

  • Centering, mengurangi setiap data dengan rata-rata dari setiap atribut yang ada.
  • Normalisation, membagi setiap data yang dicentering dengan standar deviasi dari atribut bersangkutan.
  • Scaling, mengubah data sehingga berada dalam skala tertentu.

Penambangan data (data mining)

Data-data yang telah diseleksi dan ditransformasi ditambang dengan berbagai teknik. Proses data mining adalah proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan menggunakan fungsi-fungsi tertentu. Fungsi atau algoritma dalam data mining sangat bervariasi. Pemilihan fungsi atau algoritma yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan proses pencaraian pengetahuan secara keseluruhan.

Evaluasi pola dan presentasi pengetahuan

Tahap ini merupakan bagian dari proses pencarian pengetahuan yang mencakup pemeriksaan apakah pola atau informasi yang ditemukan bertentangan dengan fakta atau hipotesa yang ada sebelumnya. Langkah terakhir KDD adalah mempresentasikan pengetahuan dalam bentuk yang mudah dipahami oleh pengguna

Fungsi-fungsi yang diterapkan dalam data mining 

Fungsi-fungsi Fungsi-fungsi yang umum diterapkan dalam data mining (Haskett, 2000):

  • Assosiation, adalah proses untuk menemukan aturan assosiatif antara suatu kombinasi item dalam suatu waktu • Secuence, hampir sama dengan association bedanya seccuence diterapkan lebih dari satu periode.
  • Clustering, adalah proses pengelompokan sejumlah data/obyek ke dalam kelompok-kelompok data (klaster) sehingga setiap klaster akan berisi data yang saling mirip.
  • Classification, adalah proses penemuan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk dapat memperkirakan kelas dari suatu objek yang labelnya tidak diketahui.
  • Regretion, adalah proses pemetaam data dalam suatu nilai prediksi. • Forecasting, adalah proses pengestimasian nilai prediksi berdasarkan pola-pola di dalam sekumpulan data • Solution, adalah proses penemuan akar masalah dan problem solving dari persoalan bisnis yang dihadapi atau paling tidak sebagai informasi pendukung dalam pengambilan keputusan.

Disiplin ilmu dan Teknik-teknik Data Mining

Data mining dalam penerapannya menggabungkan berbagai bidang ilmu, diantarnya: Sistem basis data, statistik, sistem cerdas, pembelajaran mesin, pengenalan pola, dan visualisasi.

Disiplin ilmu dalam data mining

Disiplin ilmu dalam data mining

Bidang sistem baisd data merupakan prasayarat utama data mining. Hali ini disebakan karena pada umumnya data mining dikembangkanan untuk sistem basis data skala besar. Data Warehousing yang merupakan data pre-procesing banyak diterapakan melalui penggunaan SQL dan store procedure yang kemudian menjadi semacam fungsi yang disebut Data Mining Query Language (DMQL), sebagai contoh pada produk SQL Server dan Oracle. Statistik deskriptif, pengujian hipotesa, regresi liner, regresi non linier, poin estimasi, korelasi, dan analisis klaster merupakan perhitungan/teknik analisis statistic sangat dibutuhkan baik dalam preprocessing maupun proses data mining. Pembelajaran mesin, pengenalan pola, jaringan syaraf tiruan, algoritma genetika, logika samar merupakan teknik-teknik sistem cerdas yang utama dalam analisis data mining selain metode statistik

Contoh aplikasi beserta fungsi dan teknik yang dipergunakan

Contoh aplikasi beserta fungsi dan teknik yang dipergunakan (Bigus, 1996)

 Penerapan Data Mining

Penerapan Sebagai cabang ilmu baru di bidang komputer cukup banyak penerapan yang dapat dilakukan oleh Data Mining. Apalagi ditunjang ke-kaya-an dan keanekaragam-an berbagai bidang ilmu (artificial intelligence, database, statistik, pemodelan matematika, pengolahan citra dsb.) membuat penerapan data mining menjadi makin luas. Berikut beberapa penerapannya

Analisa Pasar dan Manajemen Untuk analisa pasar

Banyak sekali sumber data yang dapat digunakan seperti transaksi kartu kredit, kartu anggota club tertentu, kupon diskon, keluhan pembeli, ditambah dengan studi tentang gaya hidup publik. Beberapa solusi yang bisa diselesaikan dengan data mining diantaranya: ƒ

  • Menembak target pasar, Data mining dapat melakukan pengelompokan (clustering) dari modelmodel pembeli dan melakukan klasifikasi terhadap setiap pembeli sesuai dengan karakteristik yang diinginkan seperti kesukaan yang sama, tingkat penghasilan yang sama, kebiasaan membeli dan karakteristik lainnya. ƒ
  • Melihat pola beli pemakai dari waktu ke waktu, Data mining dapat digunakan untuk melihat pola beli seseorang dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, ketika seseorang menikah bisa saja dia kemudian memutuskan pindah dari single account ke joint account (rekening bersama) dan kemudian setelah itu pola beli-nya berbeda dengan ketika dia masih bujangan. ƒ
  • Cross-Market Analysis, Kita dapat memanfaatkan data mining untuk melihat hubungan antara penjualan satu produk dengan produk lainnya. contoh:o Cari pola penjualan Coca Cola sedemikian rupa sehingga kita dapat mengetahui barang apa sajakah yang harus kita sediakan untuk meningkatkan penjualan Coca Cola?
  • Profil Customer, Data mining dapat membantu Anda untuk melihat profil customer/pembeli/nasabah sehingga kita dapat mengetahui kelompok customer tertentu suka membeli produk apa saja. ƒ
  • Identifikasi Kebutuhan Customer, Anda dapat mengidentifikasi produk-produk apa saja yang terbaik untuk tiap kelompok customer dan menyusun faktor-faktor apa saja yang kira-kira dapat menarik customer baru untuk bergabung/membeli. ƒ
  • Menilai Loyalitas Customer, VISA International Spanyol menggunakan data mining untuk melihat kesuksesan program-program customer loyalty mereka. Anda bisa lihat di www.visa.es/ingles/info/300300.html ƒ Informasi Summary Anda juga dapat memanfaatkan data mining untuk membuat laporan summary yang bersifat multi-dimensi dan dilengkapi dengan informasi statistik lainnya.

Analisa Perusahaan dan Manajemen Resiko

  • Perencanaan Keuangan dan Evaluasi Aset, Data Mining dapat membantu Anda untuk melakukan analisis dan prediksi cash flow serta melakukan contingent claim analysis untuk mengevaluasi aset. Selain itu Anda juga dapat menggunakannya untuk analisis trend
  • Perencanaan Sumber Daya (Resource Planning), Dengan melihat informasi ringkas (summary) serta pola pembelanjaan dan pemasukan dari masing-masing resource, Anda dapat memanfaatkannya untuk melakukan resource planning.
  • Persaingan (Competition)Sekarang ini banyak perusahaan yang berupaya untuk dapat melakukan competitive intelligence.
    • Data Mining dapat membantu dalam memonitor pesaing-pesaing Anda dan melihat market direction mereka.
    • Datamining  melakukan pengelompokan customer dan memberikan variasi harga/layanan/bonus untuk masing-masing grup.
    • Menyusun strategi penetapan harga di pasar yang sangat kompetitif. Hal ini diterapkan oleh perusahaan minyak REPSOL di Spanyol dalam menetapkan harga jual gas di pasaran.

Telekomunikasi

Sebuah perusahaan telekomunikasi menerapkan data mining untuk melihat dari jutaan transaksi yang masuk, transaksi mana sajakah yang masih harus ditangani secara manual (dilayani oleh orang). Tujuannya tidak lain adalah untuk menambah layanan otomatis khusus untuk transaksi-transaksi yang masih dilayani secara manual. Dengan demikian jumlah operator penerima transaksi manual tetap bisa ditekan minimal.

Keuangan

Financial Crimes Enforcement Network di Amerika Serikat baru-baru ini menggunakan data mining untuk me-nambang trilyunan dari berbagai subyek seperti property, rekening bank dan transaksi keuangan lainnya untuk mendeteksi transaksi-transaksi keuangan yang mencurigakan (seperti money laundry). Mereka menyatakan bahwa hal tersebut akan susah dilakukan jika menggunakan analisis standar.

Mungkin sudah saatnya juga Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia menggunakan teknologi ini untuk mendeteksi aliran dana BLBI.

Asuransi

Australian Health Insurance Commision menggunakan data mining untuk mengidentifikasi layanan kesehatan yang sebenarnya tidak perlu tetapi tetap dilakukan oleh peserta asuransi. Hasilnya? Mereka berhasil menghemat satu juta dollar per tahunnya. Anda bisa lihat di www.informationtimes.com.au/data-sum.htm. Tentu saja ini tidak hanya bisa diterapkan untuk asuransi kesehatan, tetapi juga untuk berbagai jenis asuransi lainnya.

Olah Raga

IBM Advanced Scout menggunakan data mining untuk menganalisis statistik permainan NBA (jumlah shots blocked, assists dan fouls) dalam rangka mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk tim New York Knicks dan Miami Heat.

Astronomi

Jet Propulsion Laboratory (JPL) di Pasadena, California dan Palomar Observatory berhasil menemukan 22 quasar dengan bantuan data mining. Hal ini merupakan salah satu kesuksesan penerapan data mining di bidang astronomi dan ilmu ruang angkasa.

Internet Web Surf-Aid

IBM Surf-Aid menggunakan algoritma data mining untuk mendata akses halaman Web khususnya yang berkaitan dengan pemasaran guna melihat prilaku dan minat customer serta melihat ke-efektif-an pemasaran melalui Web.

Dengan melihat beberapa aplikasi yang telah disebutkan di atas, terlihat sekali potensi besar dari penerapan Data Mining di berbagai bidang. Bahkan beberapa pihak berani menyatakan bahwa Data Mining merupakan salah satu aktifitas di bidang perangkat lunak yang dapat memberikan ROI (return on investment) yang tinggi. Namun demikian, perlu diingat bahwa Data Mining hanya melihat keteraturan atau pola dari sejarah, tetapi tetap saja sejarah tidak sama dengan masa datang. Contoh: jika orang terlalu banyak minum Coca Cola bukan berarti dia pasti akan kegemukan, jika orang terlalu banyak merokok bukan berarti dia pasti akan kena kanker paru-paru atau mati muda. Bagaimanapun juga data mining tetaplah hanya alat bantu yang dapat membantu manusia untuk melihat pola, menganalisis trend dsb. dalam rangka mempercepat pembuatan keputusan. Kapankah data mining akan banyak digunakan di Indonesia? Kita tunggu saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *