SIG: Sistem Informasi Geografis

Pada materi ini dibahas tentang pengertian SIG, sejarah SIG, manfaat dan tujuan SIG, sub sistem SIG, komponen SIG, dan penerapan SIG.

Pengertian SIG

Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem informasi untuk mendayagunakan dan menghasil gunakan pengolahan dan analisis data spasial (keruangan) serta data non- spasial (tabular), dalam memperoleh berbagai informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan, baik yang berorientasi ilmiah, komersil, pengelolaan maupun kebijaksanaan

SIG

SIG

Karakteristik SIG

  • Merupakan suatu sistem hasil pengembangan software dan hardware untuk tujuan pemetaan. Sehingga dapat menyajikan fakta wilayah dalam satu sistem berbasis computer
  • Ahli geografi, informatika, dan komputer, serta aplikasi terkait saling terlibat.
  • Terdapat beberapa masalah dalam pengembangan Sistem Informasi Geografis, meliputi: cakupan, kualitas dan standar data, struktur, model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika, pendidikan, expert system dan decision support system serta penerapannya.
  • Perbedaan Sistem Informasi Geografis dengan Sistem Informasi lainnya yaitu, data dikaitkan dengan letak geografis, dan terdiri dari data tekstual maupun grafik.
  • Tidak hanya sekedar mengubah peta konvensional (tradisional) ke bentuk peta dijital untuk kemudian disajikan (dicetak/diperbanyak) kembali.
  • Mampu melakukan pengumpulan, penyimpanan, transformasi, menampilkan, memanipulasi, memadukan dan menganalisis data spasial dari fenomena geografis suatu wilayah.
  • Mampu melakukan penyimpanan data dasar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu masalah. Contoh: menyelesaikan masalah perubahan jumlah penduduk memerlukan informasi dasar seperti angka kelahiran dan angka kematian. Pengumpulan data dasar biasanya dilakukan secara berkala dalam jangka yang cukup panjang.

Kemudian Perbedaan sistem informasi lain yaitu adalah kemampuannya dalam melakukan penggabungan data spasial dan menganalisis data/informasi dengan menggunakan sistem pengelola basis data (DBMS). Kunci dari GIS adalah penanganan dan analisis data berdasarkan lokasi geografis.

Tujuan dan Manfaat SIG

Tujuan SIG 

Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yangtelah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993)

Manfaat SIG 

  • Dengan Sistem Informasi Geografis kita akan dimudahkan dalam melihat fenomena kebumian dengan perspektif yang lebih baik.
  • Sistem Informasi Geografis mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data statistik.
  • Dengan tersedianya komputer dengan kecepatan dan kapasitas ruang penyimpanan besar seperti saat ini, SIG akan mampu memproses data dengan cepat dan akurat dan menampilkannya

Sub Sistem SIG

Data Input

Sub sistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber, dan dapat mempresentasikan kondisi sebenarnya dalam aplikasi SIG yang dibuat.

Data Manipulation & Analysis

Sub sistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh Sistem Informasi Geografis . Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Sehingga data dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dalam pembuatan SIG.

Data Management

Sub sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.

Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti tabel, grafik, peta dan lain-lain.

Komponen SIG

Komponen-komponen pendukung Sistem Informasi Geografis terdiri dari lima komponen yang bekerja secara terintegrasi yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, manusia, dan metode yang dapat diuraikan sebagai berikut:

Perangkat Keras

Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem komputer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan. Perangkat keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukung operasioperasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses :

  • Input data: mouse, digitizer, scanner
  • Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card
  • Output data: plotter, printer, screening.

Perangkat Lunak

Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:

  • Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data Sistem Informasi Geografis
  • Data Base Management System (DBMS)
  • Alat untuk menganalisa data-data
  • Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa

Data

Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung Sistem Informasi Geografis yaitu :

Data Spasial
Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.

Data Non Spasial (Atribut)
Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.

Manusia

Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem, sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.

Metode

Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya.

Proses-proses dalam SIG

Pada dasarnya pada Sistem Informasi Geografis terdapat lima (5) proses yaitu:

Input Data
Proses input data digunakan untuk menginputkan data spasial dan data non-spasial. Data spasial biasanya berupa peta analog. Untuk Sistem Informasi Geografis harus menggunakan peta digital sehingga peta analog tersebut harus dikonversi ke dalam bentuk peta digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi dapat juga dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog.

Manipulasi Data
Tipe data yang diperlukan oleh suatu bagian Sistem Informasi Geografis mungkin perlu dimanipulasi agar sesuai dengan sistem yang dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik untuk data spasial maupun non-spasial.

Manajemen Data
Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya adalah pengolahan data non-spasial. Pengolaha data non-spasial meliputi penggunaan DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran besar.

Query dan Analisis
Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental Sistem Informasi Geografis dapat melakukan dua jenis analisis, yaitu:

Analisis Proximity
Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer. SIG menggunakan proses buffering (membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam jarak tertentu) untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada.

Analisis Overlay
Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.

Visualisasi
Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis.

Penerapan SIG

Beberapa contoh penerapan Sistem Informasi Geografi  dalam beberapa bidang, antara lain:

  • Bidang Sumber Daya Alam: inventarisasi, manajemen SDA, kesesuaian lahan untuk pertanian, perkebunan, kehutanan, perencanaan tata guna lahan, analisis daerah rawan bencana, dan lain-lain.
  • Bidang Perencanaan: perencanaan wilayah, perencanaan pemukiman transmigran, perencanaan lokasi industri, dan lain-lain.
  • Bidang Pertanahan: sistem informasi pertanahan, manajemen pertanahan, dan lain-lain
  • Bidang Kependudukan: penyusunan data pokok, penyediaan informasi kependudukan/sensus sosial ekonomi, sistem informasi Pemilu, dan lain-lain.
  • Bidang Ekonomi, Bisnis & Marketing: penentuan lokasi-lokasi yang prosfektif untuk Bank, Pasar swalayan, Kantor ATM, dan lain-lain.
  • Bidang Militer: penyediaan data spasial untuk analisis rute-rute perjalanan logistik, peralatan perang, dan sebagai tools untuk kebutuhan war game, dan lain-lain.
  • Bidang Pendidikan: penentuan lokasi pendidikan, sistem informasi pendidikan/akademis, dan lain-lain.
  • Bidang Transportasi: inventaris jaringan transportasi, analisis kesesuaian dan penentuan rute-rute alternatif transportasi, analisis lokasi rawan kemacetan dan bahaya kecelakaan, dan lain-lain.

 

1 komentar pada “SIG: Sistem Informasi Geografis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *