Teknologi Informasi: Definisi, Lingkup, dan Perannya

Oleh: Muhammad Fairuzabadi
email: fairuz@upy.ac.id

Istilah teknologi informasi (Information Technology atau IT) mulai populer di akhir dekade 70-an. Pada masa sebelumnya, istilah teknologi komputer atau pengolahan data elektronis atau PDE (Electronic Data Processing atau EDP) lebih dikenal.

Teknologi Informasi

Teknologi Informasi

Definisi Teknologi Informasi

Istilah teknologi sering kali rancu dengan istilah sistem informasi itu sendiri dan kadang menjadi bahan perdebatan. Ada yang menggunakan istilah teknologi informasi untuk menjabarkan sekumpulan sistem informasi, pemakai, dan manajemen (diulas oleh Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999). Pendapat ini menggambarkan teknologi dalam per­spektif yang luas. Namun, kalau didasarkan pada definisi sistem infor­masi menurut Alter di depan, teknologi informasi hanyalah bagian dari sistem informasi.

Menurut kamus Oxford (1995)

Teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata­-kata, bilangan, dan gambar.

Menurut Alter (1992)

Teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisi­kan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data.

Menurut Martin (1999)

Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang di­gunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.

Menurut Lucas(1999)

Teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengi­rimkan infromasi dalam bentuk elektronis. Mikrokomputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja spreadsheet, dan peralatan komunikasi dan jaringan merupakan contoh teknologi informasi.

Lingkup Teknologi Informasi

Secara garis besar, teknologi informasi dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian: perangkat lunak (sofware) dan perangkat keras (hardware). Perangkat keras rnenyangkut pada peralatan-peralatan yang bersifat fisik. seperti memori, printer, dan keyboard. Adapun perangkat lunak terkait dengan instruksi-instruksi untuk rnengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi-instruksi tersebut.

Haag, dkk (2000) membagi teknologi informasi menjadi 6 kelompok, yaitu:

  • Teknologi masukan (input technology).
  • Teknologi keluaran (output technology).
  • Teknologi perangkat lunak (sqftware technology).
  • Teknologi penyinipan (storage technology).
  • Teknologi telekomunikasi (telecommunication technology).
  • Mesin pemroses (processing machine) atau lebih dikenal dengan istilah CPU.

Teknologi Masukan

Teknologi masukan adalah segala perangkat yang digunakan untuk menangkap data informasi dari sumber asalnya. Contoh teknologi ini, antara lain barcode scanner dan keyboard. Barcode scanner merupakan contoh produk teknologi masukan yang biasa digunakan pada pasar swalayan untuk melakukan pemasukan data penjualan di kasa.

Teknologi Input

Teknologi Input

Teknologi Keluaran

Supaya informasi bisa diterima oleh pemakai yang membutuhkan, informasi perlu disajikan dalam berbagai bentuk. Dalam hal ini teknologi keluaran mempunyai andil yang cukup besar. Pada umumnya inforcnasi disajikan dalam monitor. Namun, kadang kala pemakai menginginkan informasi yang tercetak dalam kertas. Pada keadaan seperti ini, peranti printer berperan dalam menentukan kualitas cetakan. Dewasa ini, terdapat berbagai peranti yang mendukung penyajian informasi, ter­masuk dalam suara.

Teknologi Perangkat Lunak

Untuk menciptakan informasi diperlukan perangkat lunak atau sering kali disebut program. Program adalah sekumpulan instruksi yang digUna­kan untuk mengendaiihan perangkat keras komputer. Pengolah kata (word processor) merupakan contoh program yang banyak digunakan oleh pemakai komputer untuk membuat dokumen.

Teknologi Penyimpan

Teknologi penyimpan menyangkut segala peralatan yang digunakan untuk menyimpan data. Tape, hard disk, disket, dan zip disk merupakan contoh media untuk menyimpan data

Teknologi Telekomunikasi

Teknologi telekomunikasi merupakan teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh. Internet dan ATM merupakan contoh teknologi yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi.

Mesin Pemroses

Mesin pemroses adalah bagian penting dalam teknologi informasi yang berfungsi untuk mengingat data/program (berupa komponen memori) dan mengeksekusi prograrn (berupa komponen CPU).

Peranan Teknologi Informasi

Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini nemang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur, operasi, dan mana­jemen organisasi. Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan dapat dirasa­kan oleh manusia. Pengambilan uang melalui ATM (anjungan tunai mandiri), transaksi melalui Internet yang dikenal dengan e-commerce atau perdagangan elektronik, transfer uang melalui fasilitas e-banking yang dapat dilakukan dari rumah, merupakan sejumlah contoh hasil penerapan teknologi informasi.

Secara garis besar, dapat dikatakan bahwa:

  • Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
  • Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan inforrnasi terhadap suatu tugas atau proses.
  • Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan peru­bahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.

Banyak perusahaan yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi di bidang teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas, dan tanggapan. Itulah sebabnya, sebagai contoh, banyak bank yang berlomba-lomba untuk memperluas jaringan ATM untuk meningkatkan layanan kepada nasabah, mengingat persaingan antarbank yang sangat ketat.

Alasan penggunaan teknologi informasi

O’Connor dan Galvin (1997), yang menyoroti penerapan teknologi informasi untuk keperluan pemasaran, mengemukakan beberapa alasan penggunaan teknologi informasi, antara lain:

  • Secara signifikan meningkatkan pilihan-pilihan yang tersedia bagi perusahaaa dan memegang peranan penting dalam implementasi yang efektif terhadap setiap elemen strategi pemasaran.
  • mempengaruhi proses pengembangan strategi pernasaran karena teknologi informasi memberikan lebih banyak informasi ke manajer melalui pemakaian sistem pengambilan keputusan (Decision Support Systems atau DSS).
  • Teknologi informasi merniliki kemampuan uratuk mengintegrasikan berbagai bagian yang berbeda dalain organisasi dan menyediakan banyak informasi ke manajer. Sebagai contoh, sistem informasi eksekutif (Executive Information Systems atau EIS) mempengaruhi aliran informasi secara vertikal dalam perusahaan. Pihak rnanajemen atas merrriliki akses informasi yang lebih besar dan mengurangi ketergantungan sumber informasi terhadap manajemen menengah. Jaringan telekornunikasi memungkinkan informasi mengalir dengan mudah dan cepat di antara departernen dan divisi yang berbeda.
  • Teknologi informasi juga mempengaruhi antarmuka-antarmuka orga­nisasi dengan lingkungan, seperti pelanggan dan pemasok. Sistem antar organisasi yang dilengkapi dengan pertukaran data elektronis (EDI) menciptakan hubungan yang lebih dekat antara organisasi dan pemasok, memfasilitasi manajemen sediaan yang lebih efisien, dan memungkinkan pendekatan tepat waktu dalam melakukan pemesanan
  • O’Brien (1996) memberikan suatu gambaran tentang bagaimana teknologi informasi dapat membantu penataan ulang proses bisnis,

Teknologi Informasi  strategi untuk menuju keunggulan yang kompetitif

Teknologi informasi sering dikatakan dapat digunakan untuk mem­bentuk strategi untuk menuju keunggulan yang kompetitif (O’Brien, 1996), antara lain:

  • Strategi Maya: meminimalisir biaya/memberikan harga yang lebih murah terhadap pelanggan, menurunkan biaya dari pemasok, atau meningkatkan biaya pesaing untuk tetap bertahan di industri.
  • Strategi diferensiasi: mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk/jasa yang dihasilkan perusahaan terhadap pesaing sehingga pelanggan menggunakan produk/jasa karena adanya manfaat atau fitur yang unik.
  • Strategi inovasi: memperkenalkan produk/jasa yang unik, atau mem­buat perubahan yang radikal dalam proses bisnis yang menyebabkan perubahan-perubahan yang mendasar dalam pengelolaan bisnis.
  • Strategi pertumbuhan: mengembangkan kapasitas produksi secara signifikan, melakukan ekspansi ke dalam pemasaran global, melaku­kan diversifikasi produk/jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk/jasa yang terkait.
  • Strategi aliansi: membentuk hubungan clan aliansi bisnis yang baru dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, clan lain-lain.

Kecenderungan Teknologi Informasi Terhadap Sistem Informasi

Alter (1992) mengemukakan berbagai kecenderungan teknologi yang berkaitan dengan sistem informasi, sebagaimana terlihat pada Tabel berikut. Ada banyak sisi yang mengalami perkembangan dengan cepat, tetapi ada juga yang masih tertinggal.

Tabel  Kecenderungan teknologi terhadap sistem informasi.

  • Peningkatan kecepatan dan kapasitas komponen-komponen elektronik.
  • Ketersediaan informasi dalam bentuk digital semakin banyak.
  • Portabilitas peralatan-peralatan elektronis semakin meningkat.
  • Konektivitas meningkat.
  • Kemudahan pemakaian meningkat.
  • Ketidakmampuan mengotomasikan logika masih berlanjut.

Peningkatan Kecepatan

Perkembangan teknologi di bidang elektronika memang sangat mengagumkan dan tentu saja hal ini memberi dampak pada komputer. Pada awalnya digunakan tabung-tabung hampa (vacuum tube) dan fisik komputer sangat besar. Namun, sejak IC (Integrated Circuit) ditemukan pada tahun 1959, ukuran komputer secara dramatis berubah menjadi kecil. Tak hanya dari segi fisik, kemampuan komputer juga meningkat dengan pesat setiap tahun. Jika pada tahun 1986 komputer XT mem­punyai kecepatan 4,7 Megahertz, pada tahun 2002 Pentium 4 telah men­capai kecepatan mendekati 2 Gigahertz (1 Gigahertz = 1000 Megehertz). Peningkatan kecepatan ini membawa angin segar pada sistem informasi, karena pemrosesan data menjadi informasi dapat ditangani dengan cepat.

Peningkatan Kapasitas penyimpan

Di dalam komputer, setiap jenis data disimpan dalam bentuk data digital. Sebuah bilangan akan disimpan dalam memori dengan nilai yang eksak atau melalui nilai pendekatan. Bilangan bulat dapat dinyatakan secara eksak, tetapi bilangan real disimpan dengan presisi tertentu, misalnya 16 digit. Kini, tak hanya data bilangan atau teks yang dapat di­digitalisasi, melainkan juga suara, gambar, dan video. Teknologi kamera digital telah merebak di pasaran, yang memungkinkan pengambilan gambar dengan muda.h dapat ditransfer ke komputer. Kamera video digital juga telah rnerajalela menyaingi kamera digital analog. Tentu saja, perkernbangara data dalam bentuk digital ini memberikan kontribusi pada – pengembangan sistem inforrmasi yang berbasis multimedia.

Peningkatan Portabilitas

Sebagimana diketahui, kecenderungan peralatan-peralatan masa kini relatif berukuran kecil sehingga mudah untuk dibawa (keadaan seperti ini sering disebut dengan istitah portabef). Kamera digital dengan ukisran yang sarna dengan kamera analog atau malah lebih kecil dapat digunakan untuk merekam objek dengan kualitas gambar yang tinggi hingga ratusan buah, yang disimpan pada kartu memori yang berukuran sangat kecil. Sebuah CD-ROM dapat digunakan untuk menyimpan ratusan buku teks. Notebook memungkinkan mereka yang sedang bepergian tetap bisa ber­interaksi dengan komputer, dan bahkan dengan melalui handphonekomu­nikasi data ke tempat lain juga tetap dapat dilakukan, tidak terkendala oleh lokasi.

Peningkatan Konektifitas

Kini, konektivitas (kemampuan untuk mengirimkan data di antara peratatan-peralatan berkomputer) tak hanya mencakup area lokal, tetapi juga bisa mencapai ke belahan bumi mana saja. Dengan menggunakan telepon genggam, pengaksesan terhadap surat-surat elektronis (e-mail) dapat dilakukan. Melalui video-konferensi, perbincangan jarak jauh yang disertai dengan wajah-,uajah orang yang sedang bercakap-cakap juga telah dimungkinkan. Teknologi seperti ini dapat digunakan untuk me­lakukan pertemuan organisasi secara virtual yang membicarakan masalah bisnis yang nyata. Dengan demikian, pemerolehan informasi dapat di­lakukan ciari mana saja.

Peningkatan Kemudahan Penggunaan

Pengoperasian komputer dari waktu ke waktu cenderung semakin mudah. Jika di masa lalu banyak yang takut menggunakan komputer (karena ada persepsi mengoperasikan komputer itu sulit), kini justru banyak orang yang sangat bergantung kepada komputer. Dengan semakin canggihnya antarmuka manusia clan komputer, orang Knenjadi sangat mudah berinteraksi dengan komputer, tanpa perlu tahu seluk-beluk bahasa komputer yang mendasari operasi komputer. Kernudahan antar­muka komputer clan manusia juga mengilhami perrgimpiesnentasian sistern informasi yang memberikan kebebasan pemakai untuk mengatur sendiri format informasi yang diperlukan.

Sayangnya masih ada hal yang tertinggal. Sekalipun disiplin ilmu komputer berkembang dengan pesat (termasuk bidang kecerdasan buatan atau artificial intelligence), sampai saat ini masih sulit untuk menanam­kan logika yang dimiliki manusia ke dalam komputer. Walaupun barang­kali Anda pernah mendengar bahwa pecatur dunia Kasparov pernah dikalahkan oleh program komputer, kecerdasan buatan yang dimiliki oleh komputer masih belum bisa menandingi sepenuhnya kecerdasan alamiah yang dimiliki manusia. Dalam situasi yang tidak diharapkan, manusia sering kali masih bisa menanggapi situasi tersebut dengan tindakan yang tepat, tetapi komputer belum bisa seperti itu. Sekalipun demikian, kontri­busi komputer terhadap implementasi sistem informasi saat ini sudah cukup menggembirakan. Sistem pakar (expert system) merupakan contoh sistem informasi yang berbasis pengetahuan manusia, walaupun masih dalam domain yang terbatas.

Perbedaan Sistem informasi dan teknologi informasi

Seringkali kita bingung untuk membedakan antara sistem informasi dengan teknologi informasi. Agar lebih mengerti, kita pelajari dahulu pengertian dari sistem informasi dengan teknologi informasi ini.

Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi.

Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

Sistem Informasi Vs Teknologi Informasi

Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999).

Kemudian, perbedaan antara teknologi informasi dengan sistem informasi yaitu sistem informasi mencangkup seluruh sistem di dalam perusahaan secara keseluruhan termasuk teknologi informasi, akuntansi, manajemen, dll di dalamnya, sedangkan teknologi informasi ada untuk membantu/menunjang kegiatan sistem informasi, diantaranya pembuatan hardware, software, network, database, dll.

3 komentar pada “Teknologi Informasi: Definisi, Lingkup, dan Perannya

  1. Ping-balik: Teknologi Informasi: Definisi, Lingkup, dan Perannya - Jaringmaya

  2. Ping-balik: Teknologi Informasi: Definisi, Lingkup, dan Perannya – unionrestra.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *